Kamis, 24 Januari 2013

SANG PIALANG, Sambangi Kehidupan Para Pialang



Resensi Film


Pemain :  Christian Sugiono, Abimana Aryasatya,Kamidia Radisti
Sutradara : Asad Amar

Mahesa (Abimana Aryasatya) dan Kevin (Christian Sugiono) sudah bersahabat sejak SMA hingga mereka sama-sama menjadi pialang. Mahesa digambarkan sebagai pialang yang sabar dan pandai menganalisa data. Sementara Kevin menjadi pialang yang berani ambil resiko untuk hasil besar. Bekerja di bursa efek membawa mereka ke persaingan serius.
Konflik lain pun mulai terjadi. Ada cinta segitiga antara Mahesa, Kevin dan Analea (Kamidia Radisti). Mahesa memendam cintanya, sementara Kevin lebih suka menunjukkan kasih sayang dengan segala macam perhatian. Analea sebenarnya menaruh hati pada Mahesa, namun karena tak pernah ada kejelasan, Analea lebih memilih Kevin.
Keadaan berubah saat Investor Kevin, Gustom (Ferry Salim), secara mendadak meminta agar semua sahamnya dilepas. Kevin jelas panik karena tanpa sepengetahuan Gustom, ia telah menjual saham itu sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya. Dalam situasi seperti inilah persahabatan antara Kevin dan Mahesa mulai diuji. Kevin butuh bantuan Mahesa untuk menyelesaikan masalahnya.
Film SANG PIALANG menawarkan kisah yang segar dengan mengangkat tema kehidupan para pialang/broker. Ini adalah kali pertama ada sebuah film Nasional yang mengangkat profesi pakar ekonomi di bidang investasi pasar modal. SANG PIALANG punya dua tugas utama yakni memberi edukasi penonton tentang jual beli saham serta kisah cinta setra persahabatan.
Tugas pertama boleh dibilang sukses diselesaikan oleh sang sutradara, Asad Amar. Asad membuat adegan yang mengalir untuk menjelaskan semua keraguan pemilik modal tentang pasar saham. Dalam film ini juga dijelaskan bagaimana alur pembelian dan penjualan saham. Bahkan pemantauan nilai investasi juga digambarkan dengan baik. Sampai cara menyelamatkan dana jika broker 'nakal' beraksi pun digambarkan tanpa kesan menggurui.
Tentang cinta, Titien Watimena dan Anggoro Saronto nampak berusaha keras memilah mana yang tepat untuk menyisipkan kata-kata indah dalam skenario. Tak hanya cinta antara dua anak manusia, mereka juga menggambarkan kasih sayang orang tua dan sahabat dengan manis. Sehingga film ini sama sekali tidak membosankan.
Naskah film SANG PIALANG sangatlah apik karena sudah di godok sejak tahun 2007. Melalui proses yang panjang itulah, cerita dari film ini terasa sangat menarik untuk terus disimak mulai dari awal hingga akhir.
Debut film Asad Amar layak diapresiasi dengan detail-detail yang matang. Tentu saja kita tahu bahwa penanam modal di saham adalah orang-orang yang uangnya 'tak bernomor seri'. Tim wardrobe berhasil menggambarkan identitas mereka dengan pilihan pakaian dan aksesoris yang berkelas dan mewah. Terutama dengan penggunaan helikopter sebagai alat transportasi yang jelas-jelas menjadi penanda kekayaan penumpangnya.
Meskipun ada beberapa produk 'built in', Asad cermat sekali mencari adegan yang bisa digunakan sebagai celah, ini juga layak diapresiasi. Kalau ada yang membuat tidak nyaman, hanyalah beberapa adegan yang diambil Asad dengan memutar. Selain itu keseluruhan film ini layak menjadi tontonan yang segar.     (Deden .GP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Jurnalis - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger