Alex Asmasoebrata. |
"Kami
dari Pordasi sebenarnya tidak keberatan jika lintasan pacuan kuda di Arcamanik
dijadikan sport centre, tetapi sebelum ditiadakan harus disediakan tempat yang
baru," ujar tokoh Berkuda Indonesia, Alex Asmasoebrata, di sela-sela
kejurda pacuan kuda, di Arcamanik Bandung, Minggu (24/11) sore.
Alex yang
pada kesempatan itu dipercaya menjadi Ketua Panpel Kejurda Pacuan Kuda Seri I
itu mengatakan, dengan gelaran kejurda ini agar bisa menghidupkan kembali
pacuan kuda dan tidak menginginkan pacuan kuda musnah. Namun ironisnya,
lintasan yang hanya tersisa kini akan dimusnahkan, pihaknya mengaku kecewa,
karena Berkuda bukan hanya olahraga tapi juga merupakan budaya, sebagai salah
satu hiburan.
" Bukan
hanya atlet, di sini juga melibatkan pelatih, pengurus juga keluarga, Sehingga
akan menghilangkan mata pencaharian, sehingga menyebabkan pengangguran. Selain
itu, sarana ini juga menjadi aset budaya warga Jabar khususnya, karena bisa
menjadi sebuah pesta dan hiburan bagi rakyat," tandasnya.
Alex
mengaku, lintasan pacuan kuda Arcamanik menjadi tempat yang dicintai warga
Jabar. Seharusnya Gubernur harus membina olahraga bukan membinasakan.
Sementara,
Ketua Tim Kajian Pengda Pordasi Jabar Bagus Haryanto, mengatakan, Lintasan
Pacuan Kuda Arcamanik sebenarnya penyangga lintasan di Indonesia setelah
Lintasan Pulo Mas di Jakarta. "
" Kalau
tidak ada pengganti yang jelas, Pordasi akan mempertahankan sampai kapan
pun," tandasnya.
Bagus
mengatakan, anggaran sebesat Rp68
Milliar sebenarnya sudah ada melalui
tahun aggaran 2011/2012, namun
kejelasan untuk lahannya sampai mau habis tahun ini belum ada kejelasan.
Bagus
menjelaskan, lahan arcamanik seluas 65 Ha, sedangkan yang dijadikan lintasan
oleh Pordasi sekitar 15-20 Ha. (Deden. GP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar