Resensi Film
Akting
Adipati Dolken dalam “Sang Martir”
|
Pemain : Adipati Dolken, Ghina Salsabila, Tio
Pakusadewo
Sutradara : Helfi Kardit
Dari awal, film ini mencoba menggambarkan situasi rancu dan gamang
dengan memberikan gambar bergerak dan memutar. Di menit awal penonton diajak
merasakan problema. Sepertinya ini adalah treatment Helfi Kardit untuk mengajak
penonton menjadi gamang dengan kisah Rangga (Adipati Dolken), mahasiswa usia 20
tahun tinggal sejak kecil di panti asuhan bersama adiknya Sarah (Ghina
Salsabila).
Panti asuhan itu milik Haji Rachman (Jamal Mirdad) dan istrinya
Hajjah Rosna (Henidar Amroe) yang tidak punya keturunan. Mereka menjadi orang
tua bagi anak-anak yang ada di tempat tersebut. Sayangnya, panti tersebut
terletak di antara dua kubu mafia Rambo (Tio Pakusadewo) dan Jerry (Ray
Sahetapy) yang telah lama berseteru. Seluruh penghuni panti mencoba bertahan
untuk tidak terlibat dengan perseteruan dua geng tersebut dalam memper
menguasai wilayah.
Suatu hari, Sarah pulang sekolah dengan Lili (Widy Vierra). Gadis
SMA itu diperkosa oleh Jerink (Edo Borne) adik Rambo. Lili trauma dan menjadi
gila. Rangga meminta pertanggung jawaban Jerink yang mengakibatkan mereka
terlibat duel, hingga Jerink terbunuh. Atas perbuatannya, Rangga dipenjara
selama 3 tahun.
Situasi panti setelah Rangga di penjara berubah tragis, Haji
Rachman mati oleh Rambo untuk menguasai kepemilikan areal panti. Anak-anak
panti diberhentikan sekolahnya, dan dijadikan pengemis jalanan. Tak ada satupun
yang diperbolehkan menjenguk Rangga di penjara, sehingga Rangga tidak
mengetahui perkembangan panti. Saat
Rangga menghirup kebebasan, orang-orang suruhan Rambo siap menghabisinya.
Rangga akhirnya ditolong anak buah Jerry. Ia melihat keberanian
dan kenekatan Rangga sebagai aset yang bisa dimanfaatkan. Rangga menempati
rumah kontrakan milik Jerry berdekatan dengan gereja. Di sana, hampir setiap
hari seorang gadis remaja, Cinta (Nadine Alexandra) berdiri di luar gereja.
Rangga penasaran melihat gadis itu berdoa di luar. Rangga dan Cinta saling
mengenal dan menjadi dekat, kedua remaja yang berbeda keyakinan ini saling
mengagumi dan jatuh cinta.
Setelah mengetahui persoalan yang menimpa panti, Rangga mencoba
melawan Rambo. Namun Rangga justru kaget kaget karena sertifikat rumah panti
sudah ditangan Rambo. Perlu uang Rp 500 juta untuk menebusnya. Ingin segera
membawa keluarga keluar dari panti, Rambo memaksa Rangga untuk jadi martir bom
untuk membunuh Jerry di gereja sebagai ganti keselamatan semua anak-anak panti
asuhan.
(Deden
.GP/kpl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar