Sabtu, 13 Oktober 2012
Jelang Idhul Adha Sapi di Ibun Mulai Diserbu
Catatan Jurnalis - Menjelang pelaksanaan peringatan Hari Raya Iduladha, sejumlah peternak di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, mulai kebanjiran pesanan. Seperti yang dialami beberapa kelompok peternak di Desa Pangguh, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung."Kami mulai kewalahan memenuhi permintaan masyarakat untuk hewan kurban nanti," ujar Kepala Desa Pangguh, Dadang Hermawan, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (12/10) siang.Dadang tak menampik banyak konsumen yang mulai mencari hewan kurban ke desa-desa. Alasannya, kualitas hewan kurban yang dijual di desa lebih baik ketimbang hewan kurban yang dijual di pinggir jalan."Sapi dari desa dagingnya lebih banyak. Belum lagi kesehatannya belum tentu terjamin," kata pria yang juga menjadi pembina kelompok ternak sapi di Desa Pangguh ini.Dikatakan Dadang, belasan peternak di Desanya tersebut menjual sapi dengan harga bervariasi. Menurutnya, setiap sapi dijual berdasarkan beratnya. "Kalau beratnya 1 kuintal 30 kg bisa mencapai Rp 12 juta. Tapi juga ada yang Rp 10 juta," ujar Dadang.Namun demikian Dadang mengatakan, hukum pasar bisa saja berlaku. Tingginya permintaan sapi untuk kurban bakal dibarengi kenaikan harga dua jenis hewan tersebut.Seperti tahun sebelumnya, kata Dadang, kenaikan diperkirakan mulai terasa pada H-7 Iduladha. Besaran kenaikan sapi dan kambing kurban bisa mencapai 20 persen dibandingkan hari biasa. "Para pedagang sudah ancang-ancang mengeruk keuntungan," ujar Dadang.Dadang pun mengatakan hewan kurban asal Desa Pangguh masih relatif aman dikonsumsi masyarakat. Sebab pangan yang diberikan sapi di Desa Pangguh berasal dari bahan yang alami.Selain itu, mencegah adanya hewan kurban yang tidak layak jual dan konsumsi atau terinfeksi penyakit ternak seperti antrax dan lain-lain, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan di setiap peternak hewan kurban."Kami sudah kordinasi dengan dokter hewan di Desa. Pencegahan ini kami lakukan khawatir ada hewan kurban yang tidak laiak jual," kata Dadang. Pemeriksaan hewan kurban meliputi gigi, kotoran, kuku, tanduk dan umur.Namun demikian, Dadang tak memungkiri jumlah sapi yang diternak warga Desa Pangguh tak sebanyak di daerah Cijapati. Hanya saja, ucap Dadang, harga sapi di Desa Pangguh masih lebih murah ketimbang di Cijapati."Mereka kan terkenal pasti harganya juga berbeda jauh dengan kami," kata Dadang. Dikatakan Dadang, sapi-sapi Desa Pangguh kerap dipesan pejabat pemerintah di Kabupaten Bandung dan warga di Kota Bandung. "Rencananya kami akan menjadi Desa yang juga membudidayakan sapi potong. Karena itu kami ingin ada perhatian dari pemerintah untuk mendukung rencana kami. Apalagi secara demografi kami memiliki potensi yang besar untuk peternak sapi," kata Dadang.(Dent)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mantap
BalasHapustidak secara langsung perekonomian di desa tersebut ke bantu dengan ada ternak itu sendiri...
semoga pemerintahnya bisa bekerja sama lagi lebih baik untuk menaikan produktifitas prekonomian di kec. ibun termasuk desa pangguh