Senin, 28 Januari 2013

Rakercab PBSI Kota Bandung Menyoroti Mutasi Atlet


Catatan Jurnalis,Soreang-Seluruh cabang olahraga di bawah induk organisasi Kota Bandung menjadikan tahun 2013 sebagai tahun pemantapan, jelang bergulirnya multi event olahraga tertinggi di Jabar, yakni Porda XII, yang akan berlangsung di Kabupaten Bekasi akhir 2014 mendatang.
Begitupun dengan cabang olahraga Bulutangkis, Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Bandung, pada rakercab  yang digelar  di Soreang Kabupaten Bandung, lebih membahas kepada persiapan Porda nanti, sesuai tema pada rakercab yaitu 'Bangkit Prestasi Bulutangkis Raih Emas Di Setiap Event' menjadi acuan untuk PBSI Kota Bandung mempersiapkan berbagai hal.
"Pengcab sudah menyiapkan  atlet potensial yang saat ini sudah tercatat  27 dari berbagai klub di Kota Bandung, seperti SGS, Mutiara dan Gunadharma dan Kotab," ujar  Ketua Umum Pengcab PBSI Kota Bandung, H. Tjetje Soebrata," usai rakercab, Minggu (27/01) siang.
Tjetje mengatakan, beberapa tahun silam  Kota Bandung merupakan kawah candradimuka untuk cabor bulutangkis, yang mana. dari aspek apapun tidak pernah kekuaranga, mulai sekolah, GOR,  pelatih maupun klub di Bandung.
Namun saat ini  prestasi Bulutangkis sedang meredup, akibat minimnya dukungan finacial, sehingga berdampak terhadap prestasi nasional," katanya.
Karenanya melalui rakercab PBSI Kota Bandung tahun ini, diharapkan muncul konsep dan program-program dalam mendukung pendanaan dalam mengembalikan  prestasi bulutangkis di Kota Bandung khususnya.
Disinggung tentang mutasi atlet, tegas Tjetje, sudah tidak, karena pada Desember 2012 waktu terkahir untuk hal itu. Tjetje pun meminta kepada klub-klub untuk melaporkan database atlet,  jika masih dihadapkan terkait mutasi atlet.
"Di samping itu, klub memberi dukungan kepada pengcab ketika memberi arahan terhadap atlet-atletnya," pinta Tjetje.
Tjete menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan membentuk Pelatcab yang dilalui dengan tiga tahapan. " Untuk Pelatcab, kita akan memulai dengan 200 persen, selanjutnya  150 dan 100 persen sebelum porda," jelasnya.
Dua permasalahan yang sampai saat ini belum ada kejelasan, yaitu batasan usia serta, boleh tidaknya atlet pelatnas  memperkuat di Porda nanti.
"Sampai saat ini, kami belum mengetahui, usia maksimal atlet yang boleh tampil di Porda, termasuk belum adanya kepastian tim pelatnas bisa memperkuat," kata Tjetje.
Terkait permasalahan mutasi atlet juga diungkapkan, Ketua I KONI Kota Bandung, Tjetje Nurdin  mewakili Ketua Umum Aan Johana yang berhalangan hadir, agar semua cabang olahraga lebih memperhatikan hal itu. " Kendati mutasi sudah diakhiri pada Desember 2012, namun cabor untuk tetap mengantisipasinya," tegasnya.
Sementara, dengan Rakercab itu sendiri menurut Tjetje Nurdin, merupakan pondasi awal untuk kegiatan dan menjalankan program,  agar dapat menghasilkan konsep dan  pedoman untuk organisasi ke depan.
Pada rakercab itu, dihadiri 50 peserta, terdiri dari pengurus Pengcab PBSI dan KONI Kota Bandung serta klub-klub bulutangkis.   (Deden .GP)
Ketua Umum Pengcab PBSI Kota Bandung, H. Tjetje Soebrata memberi kata sambutan pada Rakercab PBSI Kota Bandung, Minggu (27/1) di Katapang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Jurnalis - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger