Begitupun dengan cabang olahraga
Bulutangkis, Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
(PBSI) Kota Bandung, pada rakercab yang
digelar di Soreang Kabupaten Bandung,
lebih membahas kepada persiapan Porda nanti, sesuai tema pada rakercab yaitu
'Bangkit Prestasi Bulutangkis Raih Emas Di Setiap Event' menjadi acuan untuk
PBSI Kota Bandung mempersiapkan berbagai hal.
"Pengcab sudah menyiapkan atlet potensial yang saat ini sudah
tercatat 27 dari berbagai klub di Kota
Bandung, seperti SGS, Mutiara dan Gunadharma dan Kotab," ujar Ketua Umum Pengcab PBSI Kota Bandung, H.
Tjetje Soebrata," usai rakercab, Minggu (27/01) siang.
Tjetje mengatakan, beberapa tahun
silam Kota Bandung merupakan kawah
candradimuka untuk cabor bulutangkis, yang mana. dari aspek apapun tidak pernah
kekuaranga, mulai sekolah, GOR, pelatih
maupun klub di Bandung.
Namun saat ini prestasi Bulutangkis sedang meredup, akibat
minimnya dukungan finacial, sehingga berdampak terhadap prestasi
nasional," katanya.
Karenanya melalui rakercab PBSI Kota
Bandung tahun ini, diharapkan muncul konsep dan program-program dalam mendukung
pendanaan dalam mengembalikan prestasi
bulutangkis di Kota Bandung khususnya.
Disinggung tentang mutasi atlet, tegas
Tjetje, sudah tidak, karena pada Desember 2012 waktu terkahir untuk hal itu. Tjetje
pun meminta kepada klub-klub untuk melaporkan database atlet, jika masih dihadapkan terkait mutasi atlet.
"Di samping itu, klub memberi
dukungan kepada pengcab ketika memberi arahan terhadap atlet-atletnya,"
pinta Tjetje.
Tjete menjelaskan, dalam waktu dekat
pihaknya akan membentuk Pelatcab yang dilalui dengan tiga tahapan. " Untuk
Pelatcab, kita akan memulai dengan 200 persen, selanjutnya 150 dan 100 persen sebelum porda,"
jelasnya.
Dua permasalahan yang sampai saat ini
belum ada kejelasan, yaitu batasan usia serta, boleh tidaknya atlet
pelatnas memperkuat di Porda nanti.
"Sampai saat ini, kami belum
mengetahui, usia maksimal atlet yang boleh tampil di Porda, termasuk belum
adanya kepastian tim pelatnas bisa memperkuat," kata Tjetje.
Terkait permasalahan mutasi atlet juga
diungkapkan, Ketua I KONI Kota Bandung, Tjetje Nurdin mewakili Ketua Umum Aan Johana yang
berhalangan hadir, agar semua cabang olahraga lebih memperhatikan hal itu. "
Kendati mutasi sudah diakhiri pada Desember 2012, namun cabor untuk tetap
mengantisipasinya," tegasnya.
Sementara, dengan Rakercab itu sendiri
menurut Tjetje Nurdin, merupakan pondasi awal untuk kegiatan dan menjalankan
program, agar dapat menghasilkan konsep
dan pedoman untuk organisasi ke depan.
Pada rakercab itu, dihadiri 50 peserta,
terdiri dari pengurus Pengcab PBSI dan KONI Kota Bandung serta klub-klub
bulutangkis. (Deden .GP)
Ketua
Umum Pengcab PBSI Kota Bandung, H. Tjetje Soebrata memberi kata sambutan pada
Rakercab PBSI Kota Bandung, Minggu (27/1) di Katapang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar