Catatan Jurnalis - DPRD Jawa Barat menyarankan kepada Pemprov Jabar selaku tuan rumah PON XIX 2016 agar mengadopsi cara yang dilakukan Pemprov Riau dalam menyelenggarakan PON XVIII di Pekanbaru lalu, khususnya pelibatan pihak-pihak lain dalam pengadaan venue olahraga.
"Pada PON XVIII lalu, Pemprov Riau menggandeng sejumlah
perguruan tinggi dan perusahaan swasta dalam penyediaan venue. Keterlibatan
pihak ketiga itu dikhususkan dalam soal lahan," kata Ketua Komisi E DPRD
Prov. Jawa Barat Didin Supriadin, di Bandung, belum lama ini.
Ia menuturkan, di Pekanbaru, beberapa venue untuk pelaksanaan PON
berada di kampus yang dimiliki oleh perguruan tinggi negeri atau swasta. "Sebagai
contohnya ialah venue bola voli di Kampus Universitas Islam Riau dan stadion
utamanya di lahan milik Universitas Negeri Riau dan venue lainnya juga
dikerjasamakan dengan sejumlah perusahaan swasta," kata dia.
Dikatakannya, mengenai aturannya sendiri dapat dibicarakan dan
dibahas sejak awal supaya tidak melanggar mekanisme yang ada atau yang berlaku.
"Termasuk soal pendanaannya nanti apakah diberikan langsung kepada kampus
atau perusahaan itu," ujarnya.
Atau mungkin, lanjut Didin, bentuknya kerja sama artinya
pemerintah yang membangun dengan meminjam lahan kampus atau perusahaan dan soal
bentuk kerja samanya bisa dibahas bersama. Dikatakannya, beberapa perguruan
tinggi negeri yang memungkinkan untuk diajak kerja sama untuk pelenyelanggaran
PON di Jabar ialah beberapa PTN negeri seperti ITB, UPI, UIN, Unpad dan IPDN.
"Kemudian masih ada lagi seperti Unwim, Ikopin. Belum lagi
swasta. Itu kalau di Bandung. Di daerah lain juga ada seperti UI di Depok atau
IPB di Bogor," ujarnya. Didin mengutarakan, apabila Pemprov Jabar
mengandalkan mekanisme dengan cara pembebasan lahan lalu membangun maka hal ini
akan menyedot banyak waktu dan biaya, sedangkan soal waktu, sangat terbatas.
"Untuk waktu efektif itu sekitar dua hingga tiga tahun. Itu
waktu yang sangat singkat. Terlebih, hingga saat ini, Disorda belum punya data
tentang kondisi real sarana prasana yang ada," ujarnya. (Deden .GP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar