Blogger news

Powered By Blogger
Ditulis Oleh Para Jurnal Indonesia. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Latest Post

Kamis, 24 Januari 2013

7 Bocah Pembobol Rumah Mewah Dipesantrenkan


Catatan Jurnalis- Tujuh bocah pelaku pembobolan sebuah rumah mewah rencananya akan masuk pondok pesantren.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana, (BP3APKB) Jawa Barat (Jabar), Nenny Muji Kencanawati,
Mengingat ketujuh bocah yang berinisial A (14), R (13), Y (15), F (12), J (13), C (13) dan An (13) ini masih di bawah umur. Selain itu, ketujuh bocah ini masih tercatat sebagai siswa sekolah menengah pertama (SMP) kelas 1, 2 dan 3. di wilayah Cileunyi.
"Sebelumnya kami akan bernegosiasi dulu kepada pihak orang tua anak-anak tersebut," kata Nenny Muji Kencanawati, ketika ditemui wartawan di Cileunyi, Selasa (22/1).
Rencananya, kata Nenny, pihaknya akan menjemput anak-anak di Markas Polsek Cileunyi, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu (23/1). Selain itu pihaknya juga juga akan memberikan pengarahan kepada tujuh bocah tersebut sebelum mendapatkan persetujuan dari orang tua ketujuh pelaku itu.
"Hal ini perlu dilakukan untuk mendidik sikap mental anak-anak tersebut, karena takutnya kedepannya anak-anak ini melakukan hal yang sama ketika dewasa," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Cileunyi Komisaris Asep Gunawan didampingi Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Cileunyi, Ajun Komisaris Wahyu Agung mengaku belum mengetahui akan ada penjemputan dari BP3APKB.
"Sampai saat ini masih belum ada kabar dari BP3APKB yang akan menjemput tujuh bocah ini untuk dikirim ke pesantren. Kami pun masih akan melakukan kordinasi dengan pihak Bapas," kata Asep di Markas Polsek Cileunyi, Selasa (22/1).
Lebih lanjut, Asep mengaku pihaknya masih melakukan razia warnet-warnet yang menyediakan game online. Mengingat sebelumnya terjaring belasan pelajar terjaring bermain di jam pelajaran sekolah. Bahkan seorang pelajar tertangkap tangan membawa senjata tajam (sajam).
"Usaha menekan kenakalan remaja akan terus kami lakukan sesuai intruksi Kapolres," kata Asep singkat.
Hal senada juga dikatakan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Juhana, ketika dihubungi wartawan melalui ponsel, Selasa (22/1). Ia mengimbau kepada semua guru untuk memantau anak-anak sekolah yang tidak hadir pada jam sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan keberadaan anak-anak yang tidak hadir waktu jam sekolah masih berlangsung.
"Jika ada anak yang tidak hadir, guru harus mengabarkannya kepada orang tua. Bisa saja anak itu bilang ke orang tuanya sekolah namun pada kenyataanya justru main game," kata Juhana.
Juhana pun meminta, para pengusaha warnet dan tempat-tempat yang menyediakan permainan seperti game online di Kabupaten Bandung agar bersikap tegas dan tidak mengizinkan anak-anak sekolah untuk bermain pada jam sekolah.
"Main itu idak dilarang, tapi ada waktunya. Kalau bermain game harus di luar jam pelajaran atau jam sekolah serta jangan sampai mengganggu jam pelajaran. Selain itu bermain game itu yang mendidik bukan malah yang merusak mental," ujarnya seraya meminta semua unsur, yakni orang tua, guru,dan polisi selalu memantau pelajar(Deden Kusdinar/Cis)

SANG PIALANG, Sambangi Kehidupan Para Pialang



Resensi Film


Pemain :  Christian Sugiono, Abimana Aryasatya,Kamidia Radisti
Sutradara : Asad Amar

Mahesa (Abimana Aryasatya) dan Kevin (Christian Sugiono) sudah bersahabat sejak SMA hingga mereka sama-sama menjadi pialang. Mahesa digambarkan sebagai pialang yang sabar dan pandai menganalisa data. Sementara Kevin menjadi pialang yang berani ambil resiko untuk hasil besar. Bekerja di bursa efek membawa mereka ke persaingan serius.
Konflik lain pun mulai terjadi. Ada cinta segitiga antara Mahesa, Kevin dan Analea (Kamidia Radisti). Mahesa memendam cintanya, sementara Kevin lebih suka menunjukkan kasih sayang dengan segala macam perhatian. Analea sebenarnya menaruh hati pada Mahesa, namun karena tak pernah ada kejelasan, Analea lebih memilih Kevin.
Keadaan berubah saat Investor Kevin, Gustom (Ferry Salim), secara mendadak meminta agar semua sahamnya dilepas. Kevin jelas panik karena tanpa sepengetahuan Gustom, ia telah menjual saham itu sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya. Dalam situasi seperti inilah persahabatan antara Kevin dan Mahesa mulai diuji. Kevin butuh bantuan Mahesa untuk menyelesaikan masalahnya.
Film SANG PIALANG menawarkan kisah yang segar dengan mengangkat tema kehidupan para pialang/broker. Ini adalah kali pertama ada sebuah film Nasional yang mengangkat profesi pakar ekonomi di bidang investasi pasar modal. SANG PIALANG punya dua tugas utama yakni memberi edukasi penonton tentang jual beli saham serta kisah cinta setra persahabatan.
Tugas pertama boleh dibilang sukses diselesaikan oleh sang sutradara, Asad Amar. Asad membuat adegan yang mengalir untuk menjelaskan semua keraguan pemilik modal tentang pasar saham. Dalam film ini juga dijelaskan bagaimana alur pembelian dan penjualan saham. Bahkan pemantauan nilai investasi juga digambarkan dengan baik. Sampai cara menyelamatkan dana jika broker 'nakal' beraksi pun digambarkan tanpa kesan menggurui.
Tentang cinta, Titien Watimena dan Anggoro Saronto nampak berusaha keras memilah mana yang tepat untuk menyisipkan kata-kata indah dalam skenario. Tak hanya cinta antara dua anak manusia, mereka juga menggambarkan kasih sayang orang tua dan sahabat dengan manis. Sehingga film ini sama sekali tidak membosankan.
Naskah film SANG PIALANG sangatlah apik karena sudah di godok sejak tahun 2007. Melalui proses yang panjang itulah, cerita dari film ini terasa sangat menarik untuk terus disimak mulai dari awal hingga akhir.
Debut film Asad Amar layak diapresiasi dengan detail-detail yang matang. Tentu saja kita tahu bahwa penanam modal di saham adalah orang-orang yang uangnya 'tak bernomor seri'. Tim wardrobe berhasil menggambarkan identitas mereka dengan pilihan pakaian dan aksesoris yang berkelas dan mewah. Terutama dengan penggunaan helikopter sebagai alat transportasi yang jelas-jelas menjadi penanda kekayaan penumpangnya.
Meskipun ada beberapa produk 'built in', Asad cermat sekali mencari adegan yang bisa digunakan sebagai celah, ini juga layak diapresiasi. Kalau ada yang membuat tidak nyaman, hanyalah beberapa adegan yang diambil Asad dengan memutar. Selain itu keseluruhan film ini layak menjadi tontonan yang segar.     (Deden .GP)

Pembinaan dan Prestasi Bakal meingkat di Tahun 2013


H. Sugilar .SE  
Catatan Jurnalis-Bandung-Pembinaan dan prestasi pecatur Kota Bandung optimis bakal semakin meningkat ditahun 2013. Hal ini bisa dilihat pada pembinaan maupun prestasi ditahun 2012, misalnya menjadi juara umum pada kejurda di Garut. Hal itu dikatakan Ketua Pengcab Percasi Kota Bandung H. Sugilar .SE dalam perbincangan dengan Koran Tadjuk Online belum lama ini di ruang kerjanya di Jln. Banten Bandung.
Sugilar mengatakan dimasa kepengurusannya yang sebentar lagi akan selesai, aspek kekompakan, konsistensi pembinaan maupun prestasi, dirasa benar-benar telah memenuhi apa yang diinginkannya. “Memang tidak semuanya berhasil memenuhi apa yang saya dan pengurus inginkan. Paling tidak ada beberapa hal yang harus dibenahi lagi, misalnya saja dari hasil rapat kerja Percasi, ada satu hal yang harus mendapat perhatian lebih, misalnya aspek pendanaan,” tutur Sugilar.
Menurutnya, dari awal memang harus sudah ada anggaran pendanaan, dengan demikian program kerja akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. “Untuk tahap selanjutnya, tentu saja program kerja Percasi Kota Bandung harus dibahas dengan KONI Kota Bandung. Tapi karena Percasi Kota Bandung sangat produktif menggelar turnamen catur , maka ada kalanya pengurus sendiri yang mengeluarkan apa yang dibutuhkan. Tapi saya nilai hal ini adalah konsekuensi saya sebagai Ketua Umum,” ungkap Sugilar.
Menurut Sugilar ada beberapa hal yang harus digarisbawahi kaitannya dengan pembinaan dan prestasi Percasi Kota Bandung ditahun 2013 antara lain penyusunan agenda yang tepat, penyusunan anggaran  yang cukup dan jelas, dan terakhir adalah kemampuan Percasi dalam menggalang dana. “Aspek-aspek tersebut terasa amat penting. Dan ini harus menjadi acuan di kepengurusan Percasi yang akan datang,” ujar Sugilar.    (Deden .GP)
   

“Bongan Saha” Single Anyar Gina Sheilla


Gina Sheilla.
Catatan Jurnalis-Tembang pop sunda jelas tak akan usang digerus jaman. Selalu hadir pelantun-pelantun anyar guna menyemarakkan genre pop sunda itu sendiri. Salah satunya adalah Gina Sheilla. Bertempat di Rock Star Cafรฉ, Kamis (17/1), Gina  melaunching single terbarunya bertajuk “Bongan Saha”. Kerja bareng dengan Evo Cineas Bandung, video klip “Bongan Saha” digarap cukup singkat, hanya satu minggu.
“Tembang Bongan Saha mengisahkan ihwal seseorang yang sakit hati karena kekasihnya menjanjikan sesuatru yang sangat manis. Namun apa boleh buat janji itu tak pernah ditepati…sampai akhirnya mereka berpisah,” tutur Gina mengisahkan tentang kisah tembang “Bongan Saha”.
Konsep video klipnya sendiri menurut Gina digarap secara artistik, dan tidak menggunakan model. “Saya sendiri yang menjadi modelnya. Disitu saya menari dan memainkan music. Video klipnya sendiri digarap oleh Raka Guntara dari Evo Sineas Bandung. Saya salut pada Raka karena hasil garapannya mampu menimbulkan kesan artistic dan menimbulkan efek mewah,” ujar Gina.
Sebelum terjun ke dunia musik pop sunda, Gina telah bermain di beberapa sinetron, antara lain Untung Ada Sule 2 (2012), Neto (2012), Yusra Yumna (2012), Binar Bening Berlian (2012), Air Mata Umi (2012), Dendam Nyi Pelet (2000), Borobudur (1999), Juragan Jalil (1999), Konspirasi (1999).
Tembang Bongan Saha  aransemennya digarap langsung Gina Sheilla dan Agus Little. Gina pun bertindak sebagai produser. “Saya berharap tentu saja single ini bisa diterima dengan baik oleh seluruh penikmat music pop sunda” , ujar Gina usai menyanyi dan menari dihadapan wartawan peliput hiburan Bandung. (Deden .GP)

Rabu, 02 Januari 2013

'HABIBIE & AINUN', Sejarah Cinta Mantan Presiden


NPCI Bandung Siap Gantikan Peran NPCI Jabar


Catatan Jurnalis-Bandung-Nasional Paralimpik  Commitee Indonesia  (NPCI) Kota Bandung siap menggantikan peran NPCI  Jawa Barat, karena dinilai  vakum.  Padahal  berbagai even baik yang sifatnya daerah,  yaitu Pekan Olahraga  Penyandang Cacat daerah (Peparda),  maupun internaisonal seperti asian Para Games yang sudah menanti di depan mata.  “Seharusnya NPCI  Jabar lebih giat  lagi menggelar berbagai kegiatan ataupun kejuaraan,  hal ini sebagai upaya  memotivasi atlet penyandnag cacat di semua Kabupaten dan kota, agar mempunyai tujuan setelah  berlatih setiap hari,” ujar Ketua NPCI Kota Bandung Adik Fachroji, pada acara  pertemuan dengan seluruh atlet NPCI Kota Bandung di GOR Pajajaran Bandung, belum lama ini.
Adik menegaskan, dengan anggaran yang telah dikucurkan Pemprov  Jabar kepada NPCI Jabar, seharusnya  bisa  menggelar  kejuaraan untuk  sembilan cabang olahraga dalam setiap tahun. Tetapi  NPCI  Jabar  bisa dikatakan tidak pernah melaksanakan kejuaraan. Justru NPCI Kota Bandung  sendiri yang banyak melaksanakan kejuaraan sebagai upaya memberi kesempatan terhadap atlet penyandang cacat berkompetisi.  Bahkan NPCI kabupaten/kota lainnya  di Jawa Barat  cukup banyak  yang turut ambil bagian.
“Karena NPCI Jabar didominasi atlet-atlet asal Kota Bandung,  sehingga itu  sudah mewadahi keinginan sebagain besar  atlet penyandang cacat. Seharusnya dengan segala keterbatasan mereka harus  selalu diapresiasi dan memberi peluang di segala bidang,” ungkap Adik.
Sementara, Ketua Harian NPCI Kota Bandung, Jumono menuturkan,  NPCI Kota Bandung  bersama NPCI daerah lain di Jawa Barat  sudah menyuarakan, agar  NPCI Jabar secara rutin menggelar,  sehingga tidak akan kehabisan atlet, terutama  seperti  yang terjadi daerah lain. Menyikapi hubungan antara NPCI Kota Bandung dan Jabar  sebenarnya berjalan cukup baik,  namun dirinya meminta, bukan sebatas  hubungan baik, tetapi  mencoba untuk lebih membina atletnya, melalui sebuah kompetisi.
“Selama ini anggaran yang telah mereka terima, kesannya hanya untuk  kepentingan internal.  Sementara untuk NPCI  kota dan kabupaten termasuk cabor tidak ada. Pernah  ada juga raker Cuma berlangsung dua jam dan itu juga upaya NPCI  dengan KONI  Kota Bandung  yang  memohon kepada KONI Jabar  dan dikabulkan KONI Jabar,” kata Jumono.  (Deden .GP)
Adik Fahroji

Gerald Punya Kabisa di Jalur Beatbox


Geraldi
Catatan Jurnalis-Rasanya jarang seorang anak berusia 11 tahun terjun ke kancah music beatbox. Dan itulah yang dilakukan I Gusti Made Geraldi. Putra bungsu dari dua bersaudara pasangan Nyoman Sukrada dan Chatarina Dasa ini mulai menekuni beatbox setahun lalu. “Awalnya saya melihat beatbox di arena Car Fre Day (CFD) Dago. Setelah itu saya merasa tertarik dan terinspirasi untuk menekuninya. Sayapun lantas searching di internet untuk melihat dan mempelajari teknik beatbox yang baik dan benar,” ujar siswa kelas 6 SD Dwi Sakti Bandung ini.
Gerald yang memiliki rasa percaya diri tinggi ini kemudian tampil dibeberapa event beatbox , misalnya di event smart frend yang digelar dua kali di Gasibu dan MTC. Di event ini Gerald menjadi juara harapan I dan Harapan II. Kemudian gelar juara I diraihnya di event beatbox yang digelar di SMP BPK Penabur. Tak berapa lama Gerald pun tampil di event yang digelar BJB, disini Gerald berkolaborasi dengn bedug dan menjadi juara harapan I.
Sederet tempat dijajal Gerald untuk menunjukkan kabisanya berbeatbox, misalnya di RRI, Rama FM, Bank Permata, Istana Plaza, arena CFD dll. “Yang jelas saya harus bisa ngatur waktu antara beatbox dan sekolah,” ujar Gerald yang memiliki berat badan 78 kg dan tinggi 160 cm. Untuk bocah seusianya, Gerald memang tampak bongsor.
Selain memiliki kemampuan beatbox, Gerald pun sampai saat ini menjadi presenter tetap acara Anak Bandung Berbakat di Bandung TV. “Saya merasa bersyukur kedua orangtua dan guru-guru di sekolah mendukung bakat seni yang dimiliki saya,” tutur Gerald yang hobi bermain bulutangkis ini.    (Deden .GP)

Label 1

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Jurnalis - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger